Wajib Tau !! Trik Hadapi Si Kecil yang Keras Kepala Tanpa Perlu Marah-marah
Ada kalanya anak usia 2-5 tahun begitu keras kepala dengan keinginannya. Adakah cara menghadapinya tanpa perlu marah-marah?
Adakalanya seorang anak keukueh dengan keinginan atau pendapat pribadinya. Padahal ibu tak setuju dengan hal itu. Harus bagaimana?
Ketika si Kecil diajak pergi ke suatu undangan pernikahan, ia berkeinginan memakai kaus bergambar kartun favoritnya.
Padahal, ibu sudah menyiapkan beberapa
alternatif kostum yang lebih cocok untuk dikenakan ke acara itu. Walau
sudah diberi tahu, tetap saja ia ngotot dengan pilihannya. Pernah
mengalaminya?
Tak sedikit orangtua yang kemudian
melabel dengan sebutan ‘anak sulit’, ‘suka menantang aturan’, ‘suka
melawan’, atau ‘anak keras kepala’ yang dalam bahasa ilmiah disebut strongwilled child.
Menurut Nicky Maulani, M. Psi., Psi.,
CGA dari RS. Hermina Ciruas dan Klinik Gumelar Cilegon, sikap seperti
itu umumnya ditunjukkan anak usia 2-5 tahun. Ini adalah fase yang sangat
alami pada masa pertumbuhan kejiwaan anak.
Ia berada pada fase dimana mulai
menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang independen dari orang-orang
dewasa terutama orangtuanya.
Hadapi Tanpa Paksaan
Lalu bagaimana trik menghadapi si keras kepala ini? Berikut upaya yang bisa kita lakukan:
1. Anak berkemauan keras adalah pembelajar melalui pengalaman
Sebagai contoh, untuk mempercayai bahwa
kompor itu panas maka ia perlu mendekati kompor agar dapat merasakan
sensasi panas di sekitar alat tersebut. Maka lebih efektif untuk
membiarkan ia belajar melalui pengalaman, daripada kita mengontrolnya.
Hal ini seringkali menguji batas kesabaran kita, namun pahamilah bahwa begitulah cara ia belajar.
2. Anak berkemauan keras ingin penguasaan lebih dari apa pun
Biarkan dia mengambil alih kegiatannya
sendiri sebanyak mungkin. Hindari terlalu banyak menyuruhnya, akan
tetapi kita bisa mengingatkannya.
3. Berikan pilihan kepada anak
Jika Anda memberikan perintah, ia akan
hampir pasti menolak. Sedangkan jika kita memberikan pilihan maka anak
lebih senang bekerja sama. Ia merasa mampu mengambil keputusan sendiri
dan bertanggung jawab atas pilihannya.
4. Beri mereka otoritas kebebasan akan dirinya sendiri
Sebagai contoh, anak tidak mau memakai
jaket. Kita bisa memberikannya kemungkinan-kemungkinan, misalnya
mengatakan, “Kalau nanti hujan dan kamu tidak memakai jaket kira-kira
apa yang akan terjadi? Kalau nanti kamu kehujanan, kira-kira akan sakit
atau tidak?”
5. Hindari memaksa anak jika ia tidak mau mengikuti arahan kita
Hal tersebut hanya akan membuat anak
menentang orangtua. Orangtua memiliki peluang yang besar untuk
memenangkan perdebatan, hanya saja hal tersebut akan merusak hubungan
anak dan Anda. Tenangkan diri anda lalu tarik napas dalam-dalam
selanjutnya berikan anak penjelasan dengan cara komunikasi yang baik.
6. Luangkanlah waktu Anda untuk mendengarkan apa yang anak inginkan
Kebutuhan anak sebenarnya tidak banyak.
Ia menginginkan perhatian dan kasih sayang Anda sebagai orangtua. Kasih
sayanglah yang bisa meminimalisasi kebutuhan anak pada sesuatu hal yang
bersifat “materi”.
7. Memilih waktu yang tepat untuk menasihati anak
Pentingnya memilih waktu yang tepat
untuk menasihati anak, di mana ia tidak merasa terpaksa untuk
mendengarkan pesan moral yang disampaikan orangtua. Di sini orangtua
harus pintar membaca situasi dan karakter anak, kira-kira pada saat
kapan anak bisa diajak bicara dan menjadi pendengar yang baik.
8. Memberikan fasilitas sebagai media untuk menyalurkan hobi anak
Setiap anak memiliki minat dan bakat
yang berbeda. Para orangtua harus bisa peka dalam melihat hal ini.
Hindari memaksakan minat orangtua kepada anak. Namun orangtua perlu
menyalurkan minat dan potensi anak.
Yang jelas, sikap keras kepala tidak
akan menghilang dengan sendirinya namun perlu arahan dan didikan
orangtua. Peran pola asuh sangat penting untuk membentuk karakter anak.
Orangtua perlu memberikan contoh yang baik kepada sang buah hati untuk
terbuka terhadap kritik dan masukan dari orang lain.
Termasuk juga orangtua bisa menerima
kritik dari anak. Alhasil, ia pun dapat meniru sikap orangtua untuk
terbuka terhadap arahan dan saran dari orang lain.
Bila tidak dihadapi dengan baik, strongwilled child ini tentunya akan menjadi:
- Anak akan tumbuh menjadi seorang yang
pembangkang dan sulit diatur. Ia akan melakukan hal-hal yang diinginkan
tanpa pikir panjang sehingga dapat merugikan diri sendiri maupun orang
lain.
- Anak sulit menerima keadaan yang tidak
sesuai dengan keinginannya. Hal ini membuatnya menjadi marah, sedih
yang berlebihan dan menyalahkan keadaan.
- Anak akan berupaya mendapatkan apa
yang diinginkan dengan cara apapun. Keyakinan dan semangatnya yang besar
untuk mendapatkan sesuatu membuat ia menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan sesuatu.
- Seringkali memicu keributan dan membuat hubungan anak dan orangtua menjadi kurang harmonis.
==============================================================
SEDIA HERBAL BERIKUT:
-- Keputihan parah, miss v berlendir, miss V kurang rapat, kena kanker,
kista, miss v berbau, nyeri saat haid, haid kurang lancar, ingin segera
punya momongan ?
Crystal X solusinya !
-- Stamina dan kesuburan pria ==> herbastamin dan Amne
-- Kecantikan kulit Luar Dalam ==> CollaSkin
-- Pembesar, pengencang, perawatan payudara ==> Ayla Breast Care
-- Kosmetik untuk semua masalah di wajah separah apapun ==> MORESKIN
--Pelangsing alami ==> Acay plus dan exstra slim
-- KECERDASAN OTAK ==> ENBEPE
-- Membuang racun tubuh, utk semua penyakit ==> cordymune, clorophylin, enelcete, amne,
--Menghilangkan bau badan 24 jam ==> Grece Body crystal