Sabtu, 29 Oktober 2016

Bad Mood Saat PMS, Makan Cokelat Lebih Banyak Aja Yuk !!

Wajib Tau !! Trik Hadapi Si Kecil yang Keras Kepala Tanpa Perlu Marah-marah

Ada kalanya anak usia 2-5 tahun begitu keras kepala dengan keinginannya. Adakah cara menghadapinya tanpa perlu marah-marah?
Adakalanya seorang anak keukueh dengan keinginan atau pendapat pribadinya. Padahal ibu tak setuju dengan hal itu. Harus bagaimana?
Ketika si Kecil diajak pergi ke suatu undangan pernikahan, ia berkeinginan memakai kaus bergambar kartun favoritnya.
Padahal, ibu sudah menyiapkan beberapa alternatif kostum yang lebih cocok untuk dikenakan ke acara itu. Walau sudah diberi tahu, tetap saja ia ngotot dengan pilihannya. Pernah mengalaminya?
Tak sedikit orangtua yang kemudian melabel dengan sebutan ‘anak sulit’, ‘suka menantang aturan’, ‘suka melawan’, atau ‘anak keras kepala’ yang dalam bahasa ilmiah disebut strongwilled child.
Menurut Nicky Maulani, M. Psi., Psi., CGA dari RS. Hermina Ciruas dan Klinik Gumelar Cilegon, sikap seperti itu umumnya ditunjukkan anak usia 2-5 tahun. Ini adalah fase yang sangat alami pada masa pertumbuhan kejiwaan anak.
Ia berada pada fase dimana mulai menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang independen dari orang-orang dewasa terutama orangtuanya.
Hadapi Tanpa Paksaan
Lalu bagaimana trik menghadapi si keras kepala ini? Berikut upaya yang bisa kita lakukan:
1. Anak berkemauan keras adalah pembelajar melalui pengalaman
Sebagai contoh, untuk mempercayai bahwa kompor itu panas maka ia perlu mendekati kompor agar dapat merasakan sensasi panas di sekitar alat tersebut. Maka lebih efektif untuk membiarkan ia belajar melalui pengalaman, daripada kita mengontrolnya.
Hal ini seringkali menguji batas kesabaran kita, namun pahamilah bahwa begitulah cara ia belajar.
2. Anak berkemauan keras ingin penguasaan lebih dari apa pun
Biarkan dia mengambil alih kegiatannya sendiri sebanyak mungkin. Hindari terlalu banyak menyuruhnya, akan tetapi kita bisa mengingatkannya.
3. Berikan pilihan kepada anak
Jika Anda memberikan perintah, ia akan hampir pasti menolak. Sedangkan jika kita memberikan pilihan maka anak lebih senang bekerja sama. Ia merasa mampu mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya.
4. Beri mereka otoritas kebebasan akan dirinya sendiri
Sebagai contoh, anak tidak mau memakai jaket. Kita bisa memberikannya kemungkinan-kemungkinan, misalnya mengatakan, “Kalau nanti hujan dan kamu tidak memakai jaket kira-kira apa yang akan terjadi? Kalau nanti kamu kehujanan, kira-kira akan sakit atau tidak?”
5. Hindari memaksa anak jika ia tidak mau mengikuti arahan kita
Hal tersebut hanya akan membuat anak menentang orangtua. Orangtua memiliki peluang yang besar untuk memenangkan perdebatan, hanya saja hal tersebut akan merusak hubungan anak dan Anda. Tenangkan diri anda lalu tarik napas dalam-dalam selanjutnya berikan anak penjelasan dengan cara komunikasi yang baik.
6. Luangkanlah waktu Anda untuk mendengarkan apa yang anak inginkan
Kebutuhan anak sebenarnya tidak banyak. Ia menginginkan perhatian dan kasih sayang Anda sebagai orangtua. Kasih sayanglah yang bisa meminimalisasi kebutuhan anak pada sesuatu hal yang bersifat “materi”.
7. Memilih waktu yang tepat untuk menasihati anak
Pentingnya memilih waktu yang tepat untuk menasihati anak, di mana ia tidak merasa terpaksa untuk mendengarkan pesan moral yang disampaikan orangtua. Di sini orangtua harus pintar membaca situasi dan karakter anak, kira-kira pada saat kapan anak bisa diajak bicara dan menjadi pendengar yang baik.
8. Memberikan fasilitas sebagai media untuk menyalurkan hobi anak
Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Para orangtua harus bisa peka dalam melihat hal ini. Hindari memaksakan minat orangtua kepada anak. Namun orangtua perlu menyalurkan minat dan potensi anak.
Yang jelas, sikap keras kepala tidak akan menghilang dengan sendirinya namun perlu arahan dan didikan orangtua. Peran pola asuh sangat penting untuk membentuk karakter anak. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik kepada sang buah hati untuk terbuka terhadap kritik dan masukan dari orang lain.
Termasuk juga orangtua bisa menerima kritik dari anak. Alhasil, ia pun dapat meniru sikap orangtua untuk terbuka terhadap arahan dan saran dari orang lain.
Bila tidak dihadapi dengan baik, strongwilled child ini tentunya akan menjadi:
  • Anak akan tumbuh menjadi seorang yang pembangkang dan sulit diatur. Ia akan melakukan hal-hal yang diinginkan tanpa pikir panjang sehingga dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
  • Anak sulit menerima keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini membuatnya menjadi marah, sedih yang berlebihan dan menyalahkan keadaan.
  • Anak akan berupaya mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara apapun. Keyakinan dan semangatnya yang besar untuk mendapatkan sesuatu membuat ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu.
  • Seringkali memicu keributan dan membuat hubungan anak dan orangtua menjadi kurang harmonis.
==============================================================
 SEDIA HERBAL BERIKUT:
-- Keputihan parah, miss v berlendir, miss V kurang rapat, kena kanker, kista, miss v berbau, nyeri saat haid, haid kurang lancar, ingin segera punya momongan ? Crystal X solusinya !
-- Stamina dan kesuburan pria ==> herbastamin dan Amne
-- Kecantikan kulit Luar Dalam ==> CollaSkin
-- Pembesar, pengencang, perawatan payudara ==> Ayla Breast Care
-- Kosmetik untuk semua masalah di wajah separah apapun ==> MORESKIN
--Pelangsing alami ==> Acay plus dan exstra slim
-- KECERDASAN OTAK ==> ENBEPE
-- Membuang racun tubuh, utk semua penyakit ==> cordymune, clorophylin, enelcete, amne,
--Menghilangkan bau badan 24 jam ==> Grece Body crystal